Apa saja gerbang yang terdapat di Masjid Al aqsa?
Terdapat 15 gerbang di Masjid Al Aqsa, dimana 10 gerbang masih dibuka dan 5 gerbang telah ditutup, sebagai berikut:
Yang pertama: gerbang-gerbang yang masih terbuka
1. Pintu Al-Asbat (Al-Asbat Gate/باب الأسباط )
Pintu ini terletak di sebelah utara paling
kiri Masjid al-Aqsha. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 610
H./1213 M. ketika ada renovasi lorong utara dan diperbaharui juga pada
masa-masa selanjutnya. Pada pojok pintu bagian dalam terdapat tangga yang
terkoneksi langsung ke lorong utara, sedangkan pintu bagian luar masjid
berbentuk persegi panjang melengkung yang runcing dengan lebar sekitar 2 meter
dan mempunyai tinggi 4 meter. Pintu masuk ini mempunyai dua daun pintu yang
terbuat dari kayu. Dilihat dari jenis kayu, daun pintu ini dibuat pada masa
kini.
2. Pintu Hittah (Remission Gate/ باب حطة)
Pintu ini berada diantara pintu kuno masjid
yang terletak di sebelah utara, di lorong utara. Posisinya diantara madrasah
al-Karimiyah dan madrasah at-Turbah al-Auhadiyah. Diperbaharui pada masa pemerintahan
Ayyubiyah tahun 617 H./1220 M. ketika al-Malik al-Mu’adzam Isa berkuasa.
3. Pintu Al-Atam ( King Faisal’s Gate( باب العتم /
Pintu ini berada diantara pintu Hittah dan
pintu Ghawanimah di sebelah utara Masjid al-Aqsha. Orang-orang Bait al-Maqdis
menamainya dengan Al-Atam, yang berarti gelap. Ada beberapa nama lain dari
pintu ini, diantaranya pintu Raja Faisal, dinisbatkan kepada raja Faisal bin
Husain, raja Syiria yang datang ke Mal-Aqsha pada tahun 1930 M. melalui pintu
ini. Nama lainnya adalah pintu ad-Duwaidariyah, karena disampingnya terdapat
madrasah ad-Duwaidariyah dan pintu ini dinisbatkan kepadanya. Juga disebut
pintu Syaraf al-Anbiya.
Pintu ini diperbaharui pada masa pemerintahan
al-Malik al-Mu’adzam bin al-Malik al-Adil Abu Bakar bin Ayyub dari kesultanan
Ayyubiyah pada tahun 610 H./1213 M. Perbaikan ini dilakukan ketika renovasi
lorong utara.
4. Pintu Al-Gawanimah (Gate of The Bani Ghanim/ ( باب الغوانمة
Pintu Al-Ghawanimah: Ini adalah pintu pertama
pada ruwak gharbi (lorong barat). Posisinya berada di sebelah timur laut dari Masjid
al-Aqsha. Didirikan pada masa Umawiyah, dan pintu ini juga dikenal dengan
sebutan pintu al-Walid, dinisbatkan kepada al-Walid bin Abdul Malik.
Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 707 H./1307 M. ketika
mulai dibangun lorong barat. Pintu ini agak kecil, bentuknya persegi panjang.
Antara lebar dan tinggi pintu sangat berbeda. Pintu masuknya terbuat dari kayu
dan terdapat satu daun pintu untuk mengatur keluar masuk orang. Untuk memasuki pintu
ini dengan menaiki delapan anak tangga. Diatasnya terdapat rumah penduduk.
Pintu ini pernah dibakar oleh pemukim yahudi tahun 1998, kemudian sudah
diperbaiki.
5. Pintu An-Nazir (Al-Nazir Gate/ باب الناظر)
Pintu An-Nazir: Diantara nama lain dari pintu
ini adalah pintu al-Habs, yang artinya penjara. Dinamakan dengan pintu al-Habs
karena dekat dengan penjara pada masa kesultanan Turki. Nama lainnya adalah
pintu al-Majlis. Pintu ini terletak di sebelah barat Masjid al-Aqsha. Telah
diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah pada tahun 600 H./1203 M.
6. Pintu Al-Hadid (Iron Gate /باب الحديد)
Pintu Al-Hadid: Posisi pintu ini berada di
sebelah barat Masjid al-Aqsha. Pintu ini adalah salah satu dari beberapa pintu
yang merupakan cabang dari jalan bab al-‘Amud, salah satu jalan masuk benteng
al-Quds. Dinamakan juga pintu Argun karena diperbaharui pada masa Amir Argun
yang wafat tahun 758 H./1356 M. Argun dalam bahasa arab berarti al-Hadid
(Besi). Jauh di atas pintu terdapat ruangan yang pernah difungsikan pada masa
Mamalik. Ditengah-tengahnya terdapat jendela persegi empat yang dikelilingi
batu dengan ornament melengkung berbentuk zig zag. List jendela tersebut dengan
batu warna merah dan putih.
7. Pintu Al-Qatanin (Gate of the Cotton
Merchants/ باب القطانين)
Pintu Al-Qatanin: Berada di sebelah barat
dari Masjid al-Aqsha. Diantara pintu masjid yang paling utama dan paling besar,
sejajar dengan pasar Qathanin. Ketika Sultan Mameluk Muhammad Qalawun berkuasa,
ia memerintahkan gubernurnya al-Amir Saifuddin an-Nashiri untuk
merenovasi pintu ini pada tahun 737 H./1333 M.
8. Pintu Al-Mitharah (Ablution Gate/ باب المطهرة )
Pintu Al-Mitharah: Berada di sebelah barat Masjid
al-Aqsha, yang mengarah langsung ke tempat wudhu. Oleh karenanya dinamakan
pintu al-Mitharah yang artinya pembersihan. Pintu ini termasuk pintu lama
sebagaimana pintu-pintu lainnya. Diperbaharui pada masa pemerintahan Mamalik
tahun 665 H./1266 M. oleh al-Amir Adaghidi, atau tahun 666 H./1267 M oleh
al-Amir Alauddin al-Bashiri.
9. Pintu As-Silsilah (Chain Gate/ باب السلسلة)
Pintu As-Silsilah: Berada di sebelah barat Masjid
al-Aqsha, yang beririsan dengan lorong barat. Sebagian orang mengatakan pintu
ini ada dua, bukan satu. Pintu pertama dinamakan As-Silsilah (rantai) karena
diyakini dulunya terdapat rantai yang tergantung di pintu. Pintu kedua
dinamakan As-Sakinah. Pintu kedua ditutup, dibuka hanya dalam kondisi darurat.
Pintu yang selalu dibuka adalah pintu As-Silsilah. Pintu gerbang ini
diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 600 H./1266 M. ketika
al-Malik al-Adil Saifuddin Abu Bakar memerintah. Bagian atas pintu As-Silsilah
tertutup kubah. Kubah ini berdiri di atas dinding-dinding pintu. Dekorasi kubah
sangat indah karena berbentuk persegi delapan. Bagian atas pintu terdapat
bangunan berupa ruangan, yang sejarah pembangunannya kembali ke zaman Mameluk
dan Kesultanan Turki Utsmani.
10. Pintu Al-Magharibah (Marocco Gate/ باب المغاربة)
Pintu Al-Magharibah: Pintu ini juga dikenal
dengan sebutan pintu An-Nabi atau pintu Al-Buraq. Karena diyakini, melalui
pintu ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam Masjid
al-Aqsha ketika malam isra’. Sedangkan dinamakan dengan pintu Al-Magharibah,
karena pintu ini mempunyai akses langsung ke perkampungan orang-orang Maroko
(Morocco distric). Kampung ini sudah digusur dan digantikan dengan perkampungan
yahudi. Diperbaharui pada masa Kesultanan Mameluk tahun 737 H./1336 M. ketika
Sultan Nasir Muhammad Qalawun berkuasa. Dari arah luar masjid, pintu ini
berbentuk melengkung diatasnya. Dari arah dalam masjid, pintu ini berbentuk
persegi panjang dengan perbandingan panjang dan lebar, 2:3. Terbuat dari kayu
dengan satu daun pintu. Pintu ini beratapkan dua kubah. Di sebelah utara pintu
ini terdapat masjid kecil yang dinamakan Masjid Al-Buraq. Masjid ini dibangun
pada masa Mameluk pada tahun 707-737 H. Masjid ini berbentuk persegi empat
dengan ketinggian mencapai 3 meter.
Yang kedua: gerbang-gerbang yang
telah ditutup
11. Pintu Ar-Rahmahdan At-Taubah (Az-Zahabi/
Golden Gate والتوبة
باب الرحمة)
Pintu Ar-Rahmah: Pintu kedua di sebelah timur
Masjid al-Aqsha. Terdiri dari dua pintu masuk, yang dinamakan dengan Ar-Rahmah
dan at-Taubah. Pintu Ar-Rahmah berada di sebelah selatan dan pintu At-Taubah
berada di utara Masjid al-Aqsha. Dulu pintu ini terbuka hingga datangnya perang
salib. Tentara salib menjadikan pintu ini sebagai pintu masuk untuk menyerang Masjid
al-Aqsha dan kota al-Quds. Kemudian pintu ini ditutup pada masa Sultan
Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari berbagai serangan. Di dalam
pintu ini Shalahuddin menuliskan salah satu potongan ayat al-Qur’an surat
al-Hadid: 13
“Pada hari orang-orang munafik
laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman: Tunggulah kami!
Kami ingin mengambil cahayamu. Kepada mereka dikatakan: Kembalilah kamu
ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu). Lalu diantara mereka
dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di
luarnya hanya ada azab”.
Adapun orang-orang Yahudi dan Nashrani
menyebut pintu ini dengan sebutan pintu Az-Zahabi (emas) dan meyakini bahwa Isa
bin Maryam akan datang melewati pintu ini pada akhir zaman, sebagaimana telah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
12. Pintu Al-Janaiz ( باب الجنائز)
Pintu Al-Janaiz: Pintu ini berada di sebelah
timur Masjid al-Aqsha. Pagar masjid sebelah timur juga merupakan pagar
(benteng) kota al-Quds. Di pagar ini hanya ada dua pintu, yaitu pintu Al-Janaiz
dan pintu Ar-Rahmah. Pintu Al-Janaiz khusus digunakan untuk membawa janazah
dari masjid ke makam rahmah, di samping masjid. Ditutup pada masa Sultan
Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari berbagai serangan.
13. Pintu Ats-Tsulasi ( باب الثلاثى)
Pintu Ats-Tsulasi: Berada di selatan masjid,
dan menjadi pintu masuk ke mushalla Marwani. Ditutup atas perintah Sultan
Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari serangan. Tahun 1990-an,
penjajah zionis membangunkan tangga untuk mencapai pintu ini, demi menguasai
mushalla Marwani, tapi dicegah oleh Yayasan al-Aqsha yang dengan segera merenovasi
mushalla dan menjadikannya tempat shalat. Rencana zionis gagal.
14. Pintu Al-Muzdawij ( باب المزدوج)
Pintu Al-Muzdawij: Al-Muzdawij berarti dua.
Dinamakan demikian karena pintu tersebut berjumlah dua. Posisinya berada di
selatan masjid. Dibangunkan pintu ini sebagai pintu masuk Amir dan Sultan untuk
shalat di Masjid Qibli sebagai imam shalat. Karena pintu ini berhimpitan
langsung dengan istana Bani Umayyah yang berada di selatan masjid. Pintu ini
sudah ditutup atas perintah Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari
serangan. Karena pagar Masjid al-Aqsha di sebelah selatan juga menjadi pagar
kota al-Quds.
15. Pintu Al-Munfarid ( باب المنفرد)
Pintu Al-Munfarid: Tidak banyak literatur
sejarah yang menjelaskan tentang pintu ini karena kondisinya yang telah
tertutup ketika masa sultan Shalahuddin memenangkan perang salib dan membuka Masjid
al-Aqsha.