Tanya kami tentang Al-Aqsa

Tanya sekarang
  • Beranda
  • Jom Derma
  • Mitra Kami
  • Tentang kami
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Sumbang
  • Mitra Kami
  • Siapa Kami
  • Hubungi Kami
  • العربية

  • English

  • Melayu

  • Indonesia

  • தமிழ்

  • हिन्दी, हिंदी

  • ภาษาไทย

  • 中文

Utama / Tanya Jawab

Apa saja gerbang yang terdapat di Masjid Al aqsa?

Apa saja gerbang yang terdapat di Masjid Al aqsa?

Terdapat 15 gerbang di Masjid Al Aqsa, dimana 10 gerbang masih dibuka  dan 5 gerbang telah ditutup, sebagai berikut:

Yang pertama: gerbang-gerbang yang masih terbuka

1. Pintu Al-Asbat (Al-Asbat Gate/باب الأسباط )

Pintu ini terletak di sebelah utara paling kiri Masjid al-Aqsha. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 610 H./1213 M. ketika ada renovasi lorong utara dan diperbaharui juga pada masa-masa selanjutnya. Pada pojok pintu bagian dalam terdapat tangga yang terkoneksi langsung ke lorong utara, sedangkan pintu bagian luar masjid berbentuk persegi panjang melengkung yang runcing dengan lebar sekitar 2 meter dan mempunyai tinggi 4 meter. Pintu masuk ini mempunyai dua daun pintu yang terbuat dari kayu. Dilihat dari jenis kayu, daun pintu ini dibuat pada masa kini.

2. Pintu Hittah (Remission Gate/ باب حطة)

Pintu ini berada diantara pintu kuno masjid yang terletak di sebelah utara, di lorong utara. Posisinya diantara madrasah al-Karimiyah dan madrasah at-Turbah al-Auhadiyah. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 617 H./1220 M. ketika al-Malik al-Mu’adzam Isa berkuasa.

3. Pintu Al-Atam ( King Faisal’s Gate( باب العتم /

Pintu ini berada diantara pintu Hittah dan pintu Ghawanimah di sebelah utara Masjid al-Aqsha. Orang-orang Bait al-Maqdis menamainya dengan Al-Atam, yang berarti gelap. Ada beberapa nama lain dari pintu ini, diantaranya pintu Raja Faisal, dinisbatkan kepada raja Faisal bin Husain, raja Syiria yang datang ke Mal-Aqsha pada tahun 1930 M. melalui pintu ini. Nama lainnya adalah pintu ad-Duwaidariyah, karena disampingnya terdapat madrasah ad-Duwaidariyah dan pintu ini dinisbatkan kepadanya. Juga disebut pintu Syaraf al-Anbiya.

 

Pintu ini diperbaharui pada masa pemerintahan al-Malik al-Mu’adzam bin al-Malik al-Adil Abu Bakar bin Ayyub dari kesultanan Ayyubiyah pada tahun 610 H./1213 M. Perbaikan ini dilakukan ketika renovasi lorong utara.

4. Pintu Al-Gawanimah (Gate of The Bani Ghanim/ ( باب الغوانمة

Pintu Al-Ghawanimah: Ini adalah pintu pertama pada ruwak gharbi (lorong barat). Posisinya berada di sebelah timur laut dari Masjid al-Aqsha. Didirikan pada masa Umawiyah, dan pintu ini juga dikenal dengan sebutan pintu al-Walid, dinisbatkan kepada al-Walid bin Abdul Malik. Diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 707 H./1307 M.  ketika mulai dibangun lorong barat. Pintu ini agak kecil, bentuknya persegi panjang. Antara lebar dan tinggi pintu sangat berbeda. Pintu masuknya terbuat dari kayu dan terdapat satu daun pintu untuk mengatur keluar masuk orang. Untuk memasuki pintu ini dengan menaiki delapan anak tangga. Diatasnya terdapat rumah penduduk. Pintu ini pernah dibakar oleh pemukim yahudi tahun 1998, kemudian sudah diperbaiki.

5. Pintu An-Nazir (Al-Nazir Gate/ باب الناظر)

Pintu An-Nazir: Diantara nama lain dari pintu ini adalah pintu al-Habs, yang artinya penjara. Dinamakan dengan pintu al-Habs karena dekat dengan penjara pada masa kesultanan Turki. Nama lainnya adalah pintu al-Majlis. Pintu ini terletak di sebelah barat Masjid al-Aqsha. Telah diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah pada tahun 600 H./1203 M.

6. Pintu Al-Hadid (Iron Gate /باب الحديد) 

Pintu Al-Hadid: Posisi pintu ini berada di sebelah barat Masjid al-Aqsha. Pintu ini adalah salah satu dari beberapa pintu yang merupakan cabang dari jalan bab al-‘Amud, salah satu jalan masuk benteng al-Quds. Dinamakan juga pintu Argun karena diperbaharui pada masa Amir Argun yang wafat tahun 758 H./1356 M. Argun dalam bahasa arab berarti al-Hadid (Besi). Jauh di atas pintu terdapat ruangan yang pernah difungsikan pada masa Mamalik. Ditengah-tengahnya terdapat jendela persegi empat yang dikelilingi batu dengan ornament melengkung berbentuk zig zag. List jendela tersebut dengan batu warna merah dan putih.

7. Pintu Al-Qatanin (Gate of the Cotton Merchants/ باب القطانين)

Pintu Al-Qatanin: Berada di sebelah barat dari Masjid al-Aqsha. Diantara pintu masjid yang paling utama dan paling besar, sejajar dengan pasar Qathanin. Ketika Sultan Mameluk Muhammad Qalawun berkuasa, ia memerintahkan gubernurnya al-Amir Saifuddin an-Nashiri untuk  merenovasi pintu ini pada tahun 737 H./1333 M.

8. Pintu Al-Mitharah (Ablution Gate/ باب المطهرة )

Pintu Al-Mitharah: Berada di sebelah barat Masjid al-Aqsha, yang mengarah langsung ke tempat wudhu. Oleh karenanya dinamakan pintu al-Mitharah yang artinya pembersihan. Pintu ini termasuk pintu lama sebagaimana pintu-pintu lainnya. Diperbaharui pada masa pemerintahan Mamalik tahun 665 H./1266 M. oleh al-Amir Adaghidi, atau tahun 666 H./1267 M oleh al-Amir Alauddin al-Bashiri.

9. Pintu As-Silsilah (Chain Gate/  باب السلسلة)

Pintu As-Silsilah: Berada di sebelah barat Masjid al-Aqsha, yang beririsan dengan lorong barat. Sebagian orang mengatakan pintu ini ada dua, bukan satu. Pintu pertama dinamakan As-Silsilah (rantai) karena diyakini dulunya terdapat rantai yang tergantung di pintu. Pintu kedua dinamakan As-Sakinah. Pintu kedua ditutup, dibuka hanya dalam kondisi darurat. Pintu yang selalu dibuka adalah pintu As-Silsilah. Pintu gerbang ini diperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun 600 H./1266 M. ketika al-Malik al-Adil Saifuddin Abu Bakar memerintah. Bagian atas pintu As-Silsilah tertutup kubah. Kubah ini berdiri di atas dinding-dinding pintu. Dekorasi kubah sangat indah karena berbentuk persegi delapan. Bagian atas pintu terdapat bangunan berupa ruangan, yang sejarah pembangunannya kembali ke zaman Mameluk dan Kesultanan Turki Utsmani.

10. Pintu Al-Magharibah (Marocco Gate/ باب المغاربة)

Pintu Al-Magharibah: Pintu ini juga dikenal dengan sebutan pintu An-Nabi atau pintu Al-Buraq. Karena diyakini, melalui pintu ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam Masjid al-Aqsha ketika malam isra’. Sedangkan dinamakan dengan pintu Al-Magharibah, karena pintu ini mempunyai akses langsung ke perkampungan orang-orang Maroko (Morocco distric). Kampung ini sudah digusur dan digantikan dengan perkampungan yahudi. Diperbaharui pada masa Kesultanan Mameluk tahun 737 H./1336 M. ketika Sultan Nasir Muhammad Qalawun berkuasa. Dari arah luar masjid, pintu ini berbentuk melengkung diatasnya. Dari arah dalam masjid, pintu ini berbentuk persegi panjang dengan perbandingan panjang dan lebar, 2:3. Terbuat dari kayu dengan satu daun pintu. Pintu ini beratapkan dua kubah. Di sebelah utara pintu ini terdapat masjid kecil yang dinamakan Masjid Al-Buraq. Masjid ini dibangun pada masa Mameluk pada tahun 707-737 H. Masjid ini berbentuk persegi empat dengan ketinggian mencapai 3 meter.

Yang kedua: gerbang-gerbang yang telah ditutup

11. Pintu Ar-Rahmahdan At-Taubah (Az-Zahabi/ Golden Gate والتوبة  باب الرحمة)

Pintu Ar-Rahmah: Pintu kedua di sebelah timur Masjid al-Aqsha. Terdiri dari dua pintu masuk, yang dinamakan dengan Ar-Rahmah dan at-Taubah. Pintu Ar-Rahmah berada di sebelah selatan dan pintu At-Taubah berada di utara Masjid al-Aqsha. Dulu pintu ini terbuka hingga datangnya perang salib. Tentara salib menjadikan pintu ini sebagai pintu masuk untuk menyerang Masjid al-Aqsha dan kota al-Quds. Kemudian pintu ini ditutup pada masa Sultan Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari berbagai serangan. Di dalam pintu ini Shalahuddin menuliskan salah satu potongan ayat al-Qur’an surat al-Hadid: 13

 

 “Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman: Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu. Kepada mereka dikatakan: Kembalilah kamu  ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu). Lalu diantara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab”.

Adapun orang-orang Yahudi dan Nashrani menyebut pintu ini dengan sebutan pintu Az-Zahabi (emas) dan meyakini bahwa Isa bin Maryam akan datang melewati pintu ini pada akhir zaman, sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

12. Pintu Al-Janaiz ( باب الجنائز)

Pintu Al-Janaiz: Pintu ini berada di sebelah timur Masjid al-Aqsha. Pagar masjid sebelah timur juga merupakan pagar (benteng) kota al-Quds. Di pagar ini hanya ada dua pintu, yaitu pintu Al-Janaiz dan pintu Ar-Rahmah. Pintu Al-Janaiz khusus digunakan untuk membawa janazah dari masjid ke makam rahmah, di samping masjid. Ditutup pada masa Sultan Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari berbagai serangan.

13. Pintu Ats-Tsulasi ( باب الثلاثى)

Pintu Ats-Tsulasi: Berada di selatan masjid, dan menjadi pintu masuk ke mushalla Marwani. Ditutup atas perintah Sultan Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari serangan. Tahun 1990-an, penjajah zionis membangunkan tangga untuk mencapai pintu ini, demi menguasai mushalla Marwani, tapi dicegah oleh Yayasan al-Aqsha yang dengan segera merenovasi mushalla dan menjadikannya tempat shalat. Rencana zionis gagal.

14. Pintu Al-Muzdawij ( باب المزدوج)

Pintu Al-Muzdawij: Al-Muzdawij berarti dua. Dinamakan demikian karena pintu tersebut berjumlah dua. Posisinya berada di selatan masjid. Dibangunkan pintu ini sebagai pintu masuk Amir dan Sultan untuk shalat di Masjid Qibli sebagai imam shalat. Karena pintu ini berhimpitan langsung dengan istana Bani Umayyah yang berada di selatan masjid. Pintu ini sudah ditutup atas perintah Shalahuddin untuk menjaga masjid dan al-Quds dari serangan. Karena pagar Masjid al-Aqsha di sebelah selatan juga menjadi pagar kota al-Quds.

15. Pintu Al-Munfarid ( باب المنفرد)

Pintu Al-Munfarid: Tidak banyak literatur sejarah yang menjelaskan tentang pintu ini karena kondisinya yang telah tertutup ketika masa sultan Shalahuddin memenangkan perang salib dan membuka Masjid al-Aqsha.

Apa hubungan gerbang Ats Tsulatsi dengan Mushalla Al Marwani yang terdapat di Masjid Al Aqsa?

Apa hubungan gerbang Ats Tsulatsi dengan Mushalla Al Marwani yang terdapat di Masjid Al Aqsa?

Gerbang Ats Tsulatsi terletak di bagian selatan Masjid Al Aqsa dan terdiri dari tiga slot yang saling berdekatan. Dulu merupakan pintu masuk menuju ruangan bawah bagian tenggara (Mushalla Al Marwani saat ini). Kemudian ditutup atas perintah Shalahuddi Al Ayyubi untuk melindungi Masjid Al Aqsa dan kota Baitul Maqdis dari invasi pasukan salib.

Pada tahun 1990-an, penjajah Zionis membangun tangga menuju gerbang ini demi  menguasai Mushalla Al Marwani, akan tetapi ‘Yayasan Al Aqsa untuk Rekonstruksi Tempat-Tempat Suci’ cepat merenovasi Mushalla Al Marwani dan kembali membuka pintu-pintu bagian dalam yang terletak tepat di depan jamaah Shalat. Akhirnya usaha penjajah Zionis gagal, meski telahberusaha untuk menghambat proyek renovasi ini.

Kenapa gerbang Al Janaiz dinamakan dengan nama tersebut?

Kenapa gerbang Al Janaiz dinamakan dengan nama tersebut?

Gerbang Al Janaiz terletak pada dinding selatan Masjid Al Aqsa dan termasuk salah satu dari gerbang yang ditutup. Dinamakan sebagai gerbang Al Janaiz, karena dulu jenazah kaum Muslimin harus melawati gerbang ini ketika akan dibawa keluar menuju pemakaman Ar Rahmah yang bersebelahan dengan Masjid Al Aqsa pada sisi timur.

Apa fungsi dari gerbang Al Muzdawij? Dan apa pula hubungannya dengan Mushalla Al Aqsa lama?

Apa fungsi dari gerbang Al Muzdawij? Dan apa pula hubungannya dengan Mushalla Al Aqsa lama?

Gerbang ini terletak di dinding selatan Masjid Al Aqsa. Dulu gerbang ini bersambung dengan tempat tinggal Khalifah dan Istana Bani Umayyah yang terletak di bagian selatan Masjid. Tampaknya gerbang ini dibuat sebagai tempat masuk Khalifah dan para pejabat senior langsung ke Masjid Al Qibli.

Gerbang ini terdiri dari dua gerbang utama yang mengarah ke dua koridor yang membentuk ruangan di bawah Masjid Al Qibli. Dilihat dari gaya konstruksi dan fungsinya, maka jelas bahwa bangunan ini dibuat oleh kekhalifahan Umayyah. Ruangan di bawah Masjid Al Qibli inilah yang disebut sebagai Mushalla Al Aqsa lama, yang berujung pada sebuah tangga keluar di depan Masjid Al Qibli. 

Gerbang ini ditutup atas perintah Shalahuddin Al Ayyubi untuk melindungi Masjid Al Aqsa dan kota Baitul Maqdis dari serangan pasukan Salib. Di tempat ini akhirnya beliau mendirikan sebuah madrasah yang disebut madrasah Al Khantsaniyah, dimana hari ini beberapa bagian depannya masih dapat dilihat.

Dimana letak gerbang Al Asbath dan apa peristiwa paling penting yang terkait denganya?

Dimana letak gerbang Al Asbath dan apa peristiwa paling penting yang terkait denganya?

Gerbang ini terletak di sisi timur dari koridor utara Masjid Al Aqsa. Al Asbath sendiri adalah anak-anak Nabi Ya’qub As. Gerbang ini pernah deperbaharui pada masa pemerintahan Ayyubiyah tahun  610 H / 1213 M dan pada masa-masa akhir dari pemerintahan Mamalik. Gerbang ini juga disebut sebagai gerbang Siti Maryam, karena dekat dengan gereja Saint Anne yang dipercaya orang-orang Kristen sebagai tempat kelahiran Maryam as.

Dalam kondisi darurat (emergency) gerbang ini merupakan pintu satu-satunya bagi mobil ambulance untuk masuk, karena merupakan gerbang yang paling luas dalam kompek Masjid Al Aqsa. Gerbang ini telah menyaksikan banyak orang terluka dan para syuhada dibawa keluar melalui nya, khususnya ketika terjadi tiga kali pembantain di Masjid Al Aqsa pada tahun 1990, 1996 dan 2000.

Pada juli 2017 gerbang Al Asbath ini menjadi saksi bagaimana ribuan orang Palestina melakukan aksi sit-in (demo) di depannya  yang dikenal sebagai “Hibah Al Asbath” atau karunia Al Asbath, setelah pemerintah penjajah Israel mengharuskan mereka melalui pintu-pintu elektronik ketika ingin masuk ke dalam Masjid Al Aqsa . Setelah dua minggu melakukan demo, pemerintah penjajah Israel akhirnya menghilangkan pintu-pintu elektronik tersebut.

Apa hubungan Imam Ghazali dengan gerbang Ar Rahmah? Lalu mengapa pula gerbang ini harus ditutup?

Gerbang ini terletak di sisi timur dari dinding Masjid Al Aqsa, di dalam bangunan tinggi yang jika ingin sampai ke gerbang itu dari Masjid Al Aqsa maka harus melalui tangga. Gerbang ini adalah gerbang tua nan besar dimana tingginya mencapai 11,5 meter. Terdiri dari dua gerbang yang saling bersebelahan yaitu gerbang Ar Rahmah di sebelah selatan dan gerbang At Taubah di sebelah utara.

Dinamakan gerbang Ar Rahmah karena bersebelahan dengan pemakaman Ar Rahmah, dimana di dalamnya terdapat makam dua sahabat Nabi Syaddad bin Aus ra dan Ubadah bin Shamit ra. Orang-orang barat menamakan gerbang ini sebagai “Golden Gate” atau gerbang emas kerena sangat indah.

Para arkeolog mengklarifikasi bahwa gerbang ini dibangun pada era kekhalifahan Umayyah. Dikatakan bahwa ketika Imam Ghazali mengunjungi Baitul Maqdis dan belajar di Masjid Al Aqsa, beliau tinggal di dalam sebuah ruangan di atas gerbang Ar Rahmah dimana beliau menyelesaikan karya monumentalnya “Ihya’ Ulumuddin”.

Gerbang ini ditutup oleh Shalahuddin Al Ayyubi ketika membebaskan Baitul Maqdis, demi melindunginya dan Masjid Al Aqsa dari serangan dan agresi musuh di kemudian hari.

Mengapa gerbang Al Magharabah dinamakan dengan nama itu? Bagaimana kondisinya saat ini?

Mengapa gerbang Al Magharabah dinamakan dengan nama itu? Bagaimana kondisinya saat ini?

Gerbang Al Magharabah terletak pada dinding bagian barat dari Masjid Al Aqsa yang menyatu dengan tembok Buraq. Disebut sebagai gerbang Al Magharabah, karena dulu dibuat atau dibuka untuk perkampungan Al Magharabah (Al Magharabah adalah para Mujahid yang datang dari Maroko bersama Shalahuddin Al Ayyubi untuk membebaskan Baitul Maqdis. Dimana setelah pembebasan Baitul Maqdis, Shalahuddin menempatkan mereka di kampung ini. Maka kemudian kampung ini diberi nama sesuai dengan nama mereka: Al Magharabah)

Pada tahun 1967 M kampung ini benar-benar dihancurkan oleh penjajah Zionis Israel, lalu menggantinya dengan satu tempat yang mereka sebut sebagai Tembok Ratapan. Hal itu mereka laukakan agar orang Yahudi bisa melakukan peribadatan di depan tembok Buraq dan memfasilitasi mereka melakukan ritual-ritual keagamaan.

Sejak saat itu (1967 M) sampai hari ini pemerintah Zionis Israel melarang kaum Muslimin menggunakan gerbang ini, karena mereka telah sepenuhnya menguasai gerbang ini beserta kunci-kuncinya. Mereka juga melarang kaum Muslimin memasuki Masjid Al Aqsa melalui gerbang ini, sementara mereka membolehkan para turis asing, para ekstrimis Yahudi dan para tentara Zionis Israel untuk menerobos masuk dan melakukan penodaan terhadap Masjid Al Aqsa melalui gerbang ini.

Mengapa beberapa gerbang Masjid Al Aqsa ditutup?

Mengapa beberapa gerbang Masjid Al Aqsa ditutup?

Masjid Al Aqsa memiliki 15 gerbang yang terbagi pada empat sisi dindingnya. Lima diantaranya telah ditutup dengan batu, yaitu gerbang-gerbang yang terletak di sisi timur dan selatan.

Gerbang-gerbang tersebut adalah: gerbang Ar Rahmah dan gerbang Al Jana’iz (keduanya terletak di sisi timur); gerbang Al Munfarid, gerbang Al Muzdawij, dan gerbang Ats Tsulasi (ketiganya terletak di sisi selatan).

Alasan gerbang-gerbang tersebut ditutup adalah untuk menjaga kota dari serangan musuh, khususnya pada masa setelah pembebasan Masjid Al Aqsa dari pasukan salib (tahun 583 H / 1187 M).

Berapa jumlah gerbang Masjid Al Aqsa?

Berapa jumlah gerbang Masjid Al Aqsa?

Ada banyak pintu dan gerbang di dinding Masjid Al Aqsa, jumlahnya mencapai 15 gerbang untuk memenuhi kebutuhan para penziarah yang datang dari berbagai arah.

Saat ini, gerbang-gerbang ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

-     Gerbang  yang masih dibuka; jumlahnya ada 10 gerbang.

-     Gerbang yang telah ditutup; jumlahnya ada 5 gerbang.

Sayangnya, hari ini, para tentara penjajah Zionis mengontrol para jamaah yang akan menunaikan shalat di Masjid Al Aqsa melalui pos-pos pemeriksaan yang didirikan di depan gerbang-gerbang ini. Serta kontrol penuh atas gerbang Al Magharabah yang digunakan oleh para pemukim dan para ekstrimis Yahudi untuk menerobos masuk ke dalam Masjid Al Aqsa.

Berapa saja ketinggian menara-menara Masjid Al Aqsa?

Berapa saja ketinggian menara-menara Masjid Al Aqsa?

1.     Menara gerbang Al Ghawanimah: 38,5 meter.

2.   Menara gerbang As Silsilah: 35 meter.

3.   Menara gerbang Al Asbath: 28,5 meter.

4.   Menara Al Mugharabah: 23,5 meter.

Apa nama menara yang paling pendek di Masjid Al Aqsa? Dan berapa tingginya?

Apa nama menara yang paling pendek di Masjid Al Aqsa? Dan berapa tingginya?

Menara Al Mugharabah yang terletak di bagian barat daya Masjid Al Aqsa dianggap sebagai menara yang paling pendek, dimana tingginya hanya 23,5 meter. 

Apa nama menara yang paling tinggi di Masjid Al Aqsa? Dan berapa ketinggiannya?

Apa nama menara yang paling tinggi di Masjid Al Aqsa? Dan berapa ketinggiannya?

Menara gerbang Al Ghawanimah (terletak di sisi barat laut Masjid Al Aqsa) dianggap sebagai menara yang paling tinggi dan memiliki ornamen yang paling mengesankan, dimana dasar dan bagian atasnya berbentuk persegi empat yang sebagiannya berbentuk oktagonal atau bersegi delapan dan memiliki tinggi 38,5 meter.

Perlu disebutkan bahwa terowongan barat yang digali oleh pemerintah Zionis Israel adalah ancaman nyata bagi pondasi menara ini dan menyebabkan keretakan yang mengharuskan untuk dilakukan renovasi pada tahun 1422 H / 2001 M.

Berapa jumlah menara Masjid Al Aqsa? Dan kepan dibangun?

Berapa jumlah menara Masjid Al Aqsa? Dan kepan dibangun?

Menara merupakan bangun tinggi dimana fungsinya adalah sebagai tempat seorang muazzin mengumandangkan azan sebagai panggilan Shalat. Menara yang terdapat di Masjid Al Aqsa sendiri adalah elemen arsitektur terkemuka yang ditambahkan pada periode pemerintahan Mamluk. Nama-nama menara diambil dari orang yang membangunnya atau dari nama gerbang Masjid Al Aqsa yang letaknya paling dekat dari menara tersebut.

Menara-menara berarsitektur indah ini berjumlah empat buah. Penempatannya terbagi menjadi dua sisi. Tiga menara terdapat di sisi barat dan satu menara di sisi utara.

Pada saat ini (2017), manara-menara ini tengah berjuang menahan gempuran Yahudisasi Masjid Al Aqsa, dimana  Knesset (Parlemen) Israel bersuara bulat untuk meloloskan undang-undang pelarangan azan di Masjid Al Aqsa dan wilayah-wilayah pendudukan 1948.

Adapun nama-nama menara tersebut adalah:

1)    Menara gerbang Al Mugharabah

2)  Menara gerbang As Silsilah

3)  Menara gerbang Al Ghawanimah

4)  Menara gerbang Al Asbath

Untuk informasi lebih lanjut tentang menara di Masjid Al Aqsa, klik di sini.

Apa saja bentuk perhatian pemerintah Hasyimiyah (Yordania) terhadap Kubah Ash Shakhrah?

Apa saja bentuk perhatian pemerintah Hasyimiyah (Yordania) terhadap Kubah Ash Shakhrah?

Sejak pemerintah Hasyimiyah (Yordania) memperoleh tanggung jawab untuk menjaga Masjid Al Aqsa, sejak itu pula mereka sudah berungkali melakukan renovasi pada kubah Ash Shakhrah.

Pada era pendiri pemerintah Hasyimiyah (Yordania), Raja Abdullah I, beliau telah memerintahkan untuk melakukan renovasi menyeluruh terhadap kubah Ash Shakhrah pada tahun 1342 H / 1924 M.

Diikuti oleh beberapa inisiatif untuk melakukan renovasi pada era Raja Husen bin Thalal, dimana beliau melapisi kubah Ash Shakhrah dengan pelat aluminium berlapis emas sekaligus memasang marmer pada dinding bagian dalam dan merenovasi ubin porselen bagian luar pada tahun 1372 H / 1953 M. Beliau juga memerintahkan untuk melakukan apa yang disebut sebagai Konstruksi Fase III yang berlangsung sejak tahun 1389 H / 1969 M hingga tahun 1415 H / 1994 M, dimana beliau mengganti kubah bagian luar dengan kubah baru terbuat dari pelat-pelat tembaga yang dicampur dengan seng dan lapisan emas 24 karat, sekaligus menyelesaikan perindungan dekorasi internal kubah yang terbuat dari kayu dan memasang sistem alarm (peringatan) kebakaran.

Sampai saat ini, pemerintah Hasyimiyah (Yordania) masih mengurus kubah Ash Shakhrah dan melakukan renovasi-renovasi yang diperlukan melalui Departemen Wakaf Islam di Al Quds (Yerusalem).

Bagaimana kesultanan Utsmaniyah memberikan perhatiannya kepada Kubah Ash Shakhrah?

Bagaimana kesultanan Utsmaniyah memberikan perhatiannya kepada Kubah Ash Shakhrah?

Para sultan Utsmaniyah memberikan perhatian yang amat besar terhadap Kubah Ash Shakhrah, dimana di era mereka terjadi kemajuan luar biasa dari segi arsitektur.

Sultan Sulaiman Al Qanuni mengganti mosaik bersejarah yang terdapat di seputar leher kubah dengan potongan-potongan ubin porselen yang didatangkan khusus dari Istambul antara tahun 955-969 H / 1548-1561 M. Beliau juga merenovasi bagian yang terdapat Ash Shakhrah (batu) dengan memberikan jendela-jendela baru di kursi kubah dari dalam dan memperbaharui pintu-pintunya dengan menambahkan penutup yang terbuat dari tembaga.

Sementara Sultan Abdul Majid II melakukan renovasi secara komprehensif di kubah Ash Shakhrah dan kembali melakukan renovasi besar-besaran pada tahun 1270 H / 1853 M.

Begitu pula pada tahun 1291 H / 1874 H Sultan Abdul Aziz bin Sultan Mahmud II menutup kubah dengan penutup yang terbuat timah dan menempatkan beberapa barang berharga yang terdapat antara pintu kiblat dan mimbar.

Adapun Sultan Abdul Hamid II memerintahkan penulisan Surah Yasin dengan kaligrafi tsuluts di atas kubah bagian luar pada tahun 1293 H / 1876 M.

Apa yang telah dilakukan oleh Tentara Salib pada Kubah Ash Shakhrah?

Apa yang telah dilakukan oleh Tentara Salib pada Kubah Ash Shakhrah?

Tentara Salib menaklukkan Baitul Maqdis pada tahun 492 H/1099 M. Selama penaklukkan tersebut mereka mengalih fungsikan Masjid Kubah Ash Shakhrah menjadi gereja yang mereka beri nama “Templum Domini”  yang berarti Kuil Tuhan.

Mereka juga menambahkan salib serta beberapa patung ke dalam konstruksi dan ornamen Kubah Ash Shakrah dan sekaligus membangun pagar besi di sekelilingnya untuk mencegah para biarawan mengambil dan menjual beberapa bagiannya yang terbuat dari emas.

Akan tetapi  Shalahuddin Al Ayyubi dapat mengembalikan syiar-syiar (tanda) Islam di Kubah Ashshakhrah setelah membebaskan Al Quds dari cengkraman pasukan salib pada tahun 583 H/1187 M.

Siapakah yang membangun Kubah Ash Shakhrah?

Siapakah yang membangun Kubah Ash Shakhrah?

Pada eranya kubah Ash Shakhrah adalah salah satu model arsitektur Islam teragung dan terindah di dunia. Dibangun oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan antara tahun 65-86 H/7685-705 M di atas batu mulia yang menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika akan bertolak (Mi’raj) ke langit ketujuh.

Kubah Ash Shakhrah merupakan bangunan persegi delapan, berkubah emas setinggi 35 meter yang dilapisi dengan lempengan-lempengan emas, beratapkan bulan sabit setinggi 4 meter dan di dalamnya dihiasi dengan ornamen, mosaik dan garis-garis yang indah.

Bangunan ini dianggap sebagai salah satu landmark arsitektur Islam paling tua. Terletak di tempat yang paling tinggi di komplek Masjid Al Aqsa dan dibangun di halaman terbuka di bagian tengah komplek dimana posisinya lebih tinggi 4 meter dari Masjid Al Jami’ Al Qibli. Kita bisa sampai ke kubah Ash Shakhrah dari delapan pintu ba’ikah (serangkain kolom yang bersambung dalam garis lurus yang diatapi lengkungan-lengkungan dengan langit-langit) melalui tangga-tangga yang luas.

Adapun struktur dan area kubahnya sendiri terletak di tengah bangunan segi delapan, ditopang oleh leher berbentuk lingkaran yang dihiasi dengan ubin-ubin berornamenkan tulisan ayat-ayat dari surah Al Isra’ dan memiliki empat pintu.

Kubah dan arsitekturnya masih seperti sediakala ketika dibuat pertama kali pada periode kekhalifahan Umayyah, meskipun ada beberapa perubahan kecil yang terjadi pada periode-periode berikutnya.

Berapa jumlah kubah yang terdapat di Masjid Al Aqsa? Dan apa saja fungsinya?

Berapa jumlah kubah yang terdapat di Masjid Al Aqsa? Dan apa saja fungsinya?

Terdapat sejumlah kubah indah nan menawan yang menghiasi halaman Masjid Al Aqsa. Kubah-kubah ini dibangun selama periode pemerintahan Islam. Dimulai pada era pemerintahan Bani Umayyah kemudian diteruskan oleh pemerintahan Ayyubiyah, Mamluk dan Utsmaniyah. Kubah-kubah ini adalah bentuk ekspresi dan perhatian kaum Muslimin agar mereka memiliki dampak dan kontribusi terhadap kebangkitan Masjid Al Aqsa.

Kubah-kubah ini memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai tempat bernaung bagi jamaah Shalat, tempat untuk ajar mengajar ataupun sebagai tempat untuk menyepi(untuk beribadah) dan i’tikaf.

Adapun jumlah kubah di Masjid Al Aqsa adalah 15 buah, sebagai berikut: 

1)    Kubah Batu (Ash Shakhrah)

2)  Kubah As Silsilah

3)  Kubah Al Mi’raj

4)  Kubah Musa

5)   Kubah An Nahwiyah

6)  Kubah Sulayman

7)   Kubah Al Arwah

8)  Kubah An Nabi

9)  Kubah Al Khidir

10)  Kubah Al Mizan

11)  Kubah Yusuf  Agha

12)  Kubah Yusuf

13)  Kubah ‘Asysyaq An Nabi

14)  Kubah Al khalili

15)   Kubah Mahd Isa

Untuk informasi lanjut tentang kubah, sejarah dan strukturnya, klik di sini.

Apakah yang dimaksud dengan Revolusi Buroq? Dan apa hubungannya dengan Masjid Al Aqsa?

Apakah yang dimaksud dengan Revolusi Buroq? Dan apa hubungannya dengan Masjid Al Aqsa?

Dinamakan dengan Revolusi Buroq karena dinisbatkan kepada Tembok Buroq yang terletak di sisi dinding sebelah barat masjid Al Aqsa sebagai bagian dari masjid Al Aqsa itu sendiri. Tembok ini adalah milik umat Islam seperti halnya pintu dan mushalla (tempat shalat) lainnya yang terdapat di masjid Al Aqsa. Dinamakan dengan Tembok Buroq karena ia merupakan tempat dimana Rasulullah saw menambatkan kendaraan Buroq yang dipakai untuk melakukan Isro’ Mi’roj. Peristiwa ini banyak terekam dalam hadits-hadits Nabi saw.

Adapun Revolusi Buroq, maka selama penjajahan Inggris atas Palestina (1917-1948 M), orang-orang Yahudi yang eksodus ke sana berusaha memberikan nuansa baru di sekitar Tembok Buroq. Mereka meletakkan kursi, meja-meja panjang dan tirai-tirai di atas terotoar sekitar Tembok Buroq untuk menguasai nya dan agar mereka bisa membuat hubungan fisik keagamaan dengan tempat itu. Pada tahun 1929 M, tepatnya 15 Agustus, mereka mengadakan demonstrasi besar di beberapa ruas jalan di kota Al Quds hingga sampai di sekitar Tembok Buroq, dimana mereka mengibarkan bendera Zionis, mencaci maki kaum muslimin dan bersorak sorai dengan meneriakkan “Tembok (Buroq) adalah milik kami”. Pada hari berikutnya, yang bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad saw, kaum muslimin Palestina membuat aksi tandingan sebagai bentuk pembelaan terhadap masjid Al Aqsa. Mereka berdemonstrasi dari masjid menuju Tembok Buroq dan membersihkan sekitar Tembok tersebut dari kursi dan meja-meja panjang yang telah diletakkan oleh orang- orang Yahudi. Dari sini kemudian terjadilah “Revolusi Buroq” sebagai bentuk pembelaan terhadap Tembok Buroq dan masjid Al Aqsa sebagai warisan umat Islam, yang kemudian menjalar dan merambah ke desa-desa dan kota-kota lainya di Palestina. Dari peristiwa ini, korban berjatuhan dari kedua belah pihak, dimana 133 orang zionis Yahudi mati dan 240 orang terluka, sementara dari penduduk Palestina 116 orang syahid dan lebih dari 200 orang terluka.

Seperti biasa, pemerintah penjajah Inggris melancarkan aksi penangkapan terhadap 900 orang penduduk Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap Zionis Yahudi. Dari orang-orang yang ditangkap ini, pengadilan penjajah Inggris menjatuhkan hukuman mati terhadap 27 orang dari mereka. Tapi kemudian meringankan hukuman 24 orang dari 27 orang ini dan tetap menjatuhkan hukuman mati terhadap 3 orang sisanya. Eksekusi terhadap tiga orang ini dilakukan di penjara kota Akka, yang terkenal dengan nama ‘Benteng’, mereka adalah: Fuad Hasan Hijazi, Muhammad Khalil Jumjum dan ‘Atha Ahmad Al Zair.

Setelah revolusi ini, sebuah Komite Internasional melakukan investigasi terhadap permasalahan Tembok Buroq (1930 M) dan menyimpulkan laporannya dengan kesimpulan yang disetujui oleh pemerintah Inggris dan Liga Bagsa-Bangsa (sebelum menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa). Maka hal ini menjadi dokumen internasional yang membuktikan bahwa Tembok Buroq merupakan hak sah bangsa Arab Palestina. Berikut ini beberapa kesimpulan penting dari laporan Komite Internasional tersebut:

1.     Kepemilikan dinding bangian barat masjid Al Aqsa harus kembali kepada umat Islam. Hanya mereka yang punya hak di situ, karena ia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari area Al Haram Al Syarif (masjid Al Aqsa). Begitu juga kepemilikan trotoar yang terdapat di depan Tembok dan di depan kawasan yang dikenal dengan perkampungan Al Magharibah yang terletak di seberang Tembok harus kembali ke umat Islam, karena ia merupakan wakaf berdasarkan ketentuan Syari’at Islam untuk tujuan kebaikan.

2.   Alat-alat peribadatan dan/atau alat-alat lainnya yang harus diletakkan oleh orang-orang Yahudi di sekitar Tembok tersebut, berdasarkan ketentuan-ketentuan dari keputusan ini atau persetujuan kedua belah pihak,  tidak diperbolehkan dalam keadaan apa pun. Begitu juga tidak diperbolehkan bagi orang-orang Yahudi untuk megklaim tempat tertentu di sekitar Tembok tersebut dan trotoarnya.

Revolusi Buroq telah memberikan isyarat yang jelas bahwa masjid Al Aqsa mempunyai kekuatan gerak yang luar biasa bagi umat Islam dan bangsa arab, karena ia merupakan pusat konflik dengan gerakan Zionisme yang senantiasa berusaha untuk menguasai masjid Al Aqsa.

Bagaimana mungkin masjid Al Aqsa disebut diduduki (dijajah) sedangkan kita melihat bahwa kaum muslimin masih bisa melaksanakan shalat di situ setiap hari?

Bagaimana mungkin masjid Al Aqsa disebut diduduki (dijajah) sedangkan kita melihat bahwa kaum muslimin masih bisa melaksanakan shalat di situ setiap hari?

Telah diketahui bersama bahwa bagian barat dari kota Al Quds (Yerusalem) jatuh ke tangan penjajah Zionis pada tahun 1948 M. Kemudian pada tahun 1967 M, penjajah Zionis kembali mencamplok bagian timur dari kota Al Quds dimana masjid Al Aqsa berada. Masjid Al Aqsa kemudian menjadi bagian dari wilayah jajahan 1967, meski pun banyak resolusi internasional yang menyerukan agar milter Zionis ditarik mundur dari kawasan tersebut.

Meskipun urusan administrasi dan keuangan masjid Al Aqsa dikelola oleh Kementrian Waqaf Yordania, ia tetap saja terkepung dan pintu-pintu masuknya di bawah kendali penjajah Zionis sejak tahun 1967 M, dimana mereka secara efektif menduduki bangunan-bangunan masjid Al Aqsa dan memberlakukan pembatasan usia terhadap para jamaah shalat. Mereka juga melarang jutaan orang Palestina dan kaum muslimin untuk bebas menjalankan ibadah dan mengakses masjid Al Aqsa. Tapi di lain pihak, mereka membolehkan ribuan ekstrimis Yahudi untuk masuk ecara ilegal ke dalam masjid Al Aqsa meskipun bertentangan dengan kehendak dan keinginan kaum muslimin, dan berusaha untuk memberlakukan pembagian waktu dan tempat di masjid Al Aqsa.

Contoh beberapa situs masjid Al Aqsa yang dikuasai oleh penjajah Zionis:

Pintu Al Magharibah:

Penjajah Zionis mengusai nya sejak awal penjajahan tahun 1967 M. Mermenggunakan nya sebagai jalan beberapa operasi pemaksaan masuk ke masjid Al Aqsa dan untuk memasukkan para wisatawan ke dalam masjid Al Aqsa. Di sisi lain, mereka melarang kaum muslimin menggunakan pintu tersebut.

Tembok Buroq:

Tembok Buroq marupakan bagian dari dinding bagian barat masjid Al Aqsa. Penjajah Zionis menguasai nya sejak tahun 1967 M. Mereka merubah nya menjadi Tembok Ratapan dan menggunakan nya sebagai tempat orang-orang Yahudi beribadat. Mereka juga melarang kaum muslimin untuk masuk ke masjid Al Aqsa menggunakan pintu ini.

Madrasah At Tankizayah:

Sejak tahun 1967 penjajah Zionis merubah nya menjadi barak pasukan yang disebut sebagai Pasukan Penjagan Perbatasan.

Madrasah Al Umariyah:

Sekarang telah di bawah otoritas pemerintah kota penjajah Zionis. Mereka menggunakan nya sebagai tempat untuk menembak kaum muslimin bila terjadi kerusuhan.

Tembok Al Kurd:

Ia merupakan bagian tembok sisi barat dari masjid Al Aqsa. Penjajah Zionis merubah nya menjadi Tembok Ratapan Mini.

Beberapa contoh pengkerdilan peran Departemen Wakaf Yordania dalam pengelolaan masjid Al Aqsa:

· Sejak tahun 2000, pasukan penjajah Israel telah memberlakukan larangan komprehensif terhadap masuknya bahan bangunan dan renovasi ke Masjid Al Aqsa.

·       Pembatasan gerak bagi para pekerja Wakaf, seperti pemberhentian Imam masjid.

·     Merusak gembok salah satu pintu masjid Al Aqsa dan membuat gembok baru.

·   Memindahkan kontrol masuknya para wisatawan dari Departemen Waqaf ke otoritas penjajah Zionis

·       Menggali terowongan-terowongan di bawah masjid Al Aqsa yang membuat retak beberapa bagiannya.

·       Masjid Al Aqsa menyakasikan tiga pembantaian besar pada tahun 1990, 1996 dan 2000 M.

·       Pada peristiwa pintu Al Asbath yang terakhir (Juli 2017), pasukan penjajah Israel menutup masjid Al Aqsa lebih dari dua hari dan melarang azan juga pelaksanaan shalat jumat. Mereka juga memeriksa semua bangunan dan ruangan setelah merusak gemboknya terlebih dahulu dan melakukan penodaan terhadap kesucian masjid Al Aqsa.

Beberapa pembatasan masuk ke dalam Masjid Al Aqsa:

Saat ini, di semua pintu masuk masjid Al Aqsa yang masih terbuka, para polisi penjajah Zionis melakukan pemeriksaan ketat terhadap semua kaum muslimin yang ingin melaksanakan shalat di masjid Al Aqsa. Terkadang mereka melarang masuk tanpa memberikan kesempatan kepada para penjaga masjid Al Aqsa untuk melakukan perlawanan (protes). Situasi ini berkontribusi pada pembatasan masuknya mobil ambulans dan pemadam kebakaran ke dalam masjid Al Aqsa ketika terjadi keadaan darurat. Seperti ketika terjadi kebakaran di masjid Al Aqsa pada tahun 1969 M dan ketika terjadi tiga pembantaian besar di masjid Al Aqsa (tahun 1990, 1996, dan 2000 M), dan juga menghambat proses rekonstruksi meskipun masjid Al Aqsa sangat membutuhkan itu disebabkan oleh proses penggalian yang dilakukan oleh penjajah Zionis di bawah masjid Al Aqsa.

Para penduduk Gaza, penduduk Tepi Barat dan orang-orang yang tidak memiliki Kartu Biru (KTP Israel) meskipun mereka menetap di kawasan sekitar kota Al Quds tidak boleh masuk ke dalam masjid Al Aqsa.

Sejak Intifadhah Al Aqsa tahun 2000, Penjajah Zionis melarang para laki-laki yang berusia di bawah 40 tahun untuk masuk ke dalam masjid Al Aqsa pada hari jumat.

Apakah makna Syaddu Ar Rihal (bersusah payah mengadakan perjalanan) ke Masjid Al Aqsa yang terdapat dalam hadits Nabi saw?

Apakah makna Syaddu Ar Rihal (bersusah payah mengadakan perjalanan) ke Masjid Al Aqsa yang terdapat dalam hadits Nabi saw?

Para Ulama telah sepakat bahwa disunnahkan untuk mengadakan safar atau perjalanan ke Baitul Maqdis untuk melakukan ibadah-ibadah yang disyariatkan, seperti shalat, berdoa, dzikir, membaca  Al Quran dan i’tikaf. Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

 “Tidak boleh bersusah-payah bepergian, kecuali ke tiga masjid, (yaitu) masjid Haram, masjid Rasul (Nabawi) dan masjid Al Aqsa.” (muttafqun Alaih)

Ar Rihal merupakan bentuk jama’ atau plural dari kata rohlun yang berarti segala sesuatu disiapkan untuk sebuah perjalanan. Dari sini ada ada pemaknaan “pelana binatang tunggangan (kuda) yang dinaiki”; barang siapa yang ingin bepergian dengan susah payah untuk menaikinya lalu berjalan. Adapun Syaddu Ar Rihal adalah kiasan dari (makna) perjalanan; (yaitu) usaha untuk sampai kemasjid Al Aqsa dengan maksud memperoleh keutaamaannya dan pahala shalat yang berlipat ganda di dalamnya.

Maka hadits ini menunjukkan bahwa masjid Al Aqsa adalah masjid ketiga yang dibolehkan untuk bersusah payah mengadakan perjalanan kesana. Hanya ketiga masjid ini lah yang memiliki kekhususan tersebut, karena memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh masjid-masjid lainnya. Ketiganya adalah masjid para nabi dan juga pahala shalat di tiga masjid ini tidak sama seperti shalat di masjid-masjid biasa.

AL-AQSHA 20301 HARI DI BAWAH PENJAJAHAN

SAVE AL-AQSHA

DERMA

Pustaka Al-aqsha

Al-Quds & Al-Aqsa Dalam Cengkraman Yahudisasi
[Show] [Archive] [Download]

AQSHATube Lagi

Galeri Lagi

Old pictures of Masjid Al-Aqsa

Old pictures of Masjid Al-Aqsa

Old pictures of Masjid Al-Aqsa

Old pictures of Masjid Al-Aqsa

Al-Buraq Wall

Al-Buraq Wall

E-Mail

Dapatkan Informasi Terkini
Batalkan Langganan
Dilaksanakan oleh
Bekerjasama dengan
Terhubung dengan Kami
Donate Now
Al-Aqsha Dalam Islam
Sejarah Al-Aqsha
Arsitektur Al-Aqsha
AL-Aqsha Dalam Bahaya
Penjaga Al-Aqsha
Peran Kita

Hak Cipta@2018 Yayasan Al-Quds Malaysia

  • Hubungi Kami
  • Hak Cipta@2018
  • Yayasan al-Quds Malaysia,
  • Hak Cipta Terpelihara